Otocorner.com – Disela kesibukannya sebagai salah satu petinggi pemerintahan kabupaten Pangandaran, Dadang Solihat, S.Pd.,M.Pd selalu meluangkan waktu untuk menyalurkan hobi otomotifnya.
Pria kelahiran Ciamis, 20 Agustus 1973 ini sangat gemar dengan hobi modifikasi roda empat dan juga offroad roda 2 nya..
Saat berkunjung ke kediamannya, berbagai motor offroad dan onroad terpajang rapi di garasinya. Mulai dari Yamaha YZ125, KTM 300, Kawasaki KX, Harley Davidson, Kawasaki Ninja 250 dan juga Honda CRF serta Honda Jazz yang telah dimodifikasi terpajang Rapi digarasinya.
“Saya paling suka dengan modifikasi mobil. Selain itu, kerap juga melaksanakan offroad trail adventure menggunakan motor trail”, buka pria yang akrab disapa kang Dadang Okta.
Hobi otomotif ini dimulainya saat masih kuliah sarjana di Universitas Siliwangi Tasikmalaya pada tahun 1994 silam. Pria yang mempunyai usaha Okta Property ini awalnya memodifikasi Suzuki Jimny Jangkrik 1994 Miliknya.
Setelah itu, dilanjutkan dengan momodifikasi Suzuki carry Pick Up ditahun 1996 hingga 1997 dan selanjutnya memodifikasi Suzuki Carry Buek di tahun 1998.
Mulai tahun 1998 ini lah pria yang Besar di Ciakar Cijulang Pangandaran ini mulai mengenal Trail adventure.
Motor trail pertamanya adalah Yamaha Force 1 yang dimodifikasi sendiri. Agar nyaman, sok depan menggunakan Suzuki TS125 dan rangka motor pun diubah selayaknya motor SE.
“Saat itu saya belum mampu untuk membeli motor SE, hanya sekedar keinginan saja. Oleh karena itulah motor yang ada saya modifikasi seperti SE,” kenang pemilik Okta Fashion yang juga sempat mempunyai usaha bengkel ini.
Hobi offroad trail adventurenya ini pun dinikmati hingga tahun 2007. Sempat juga pria yang dulu bekerja sebagai guru SMA 1 Parigi Pangandaran selama 16 tahun ini mempunyai tim balap grasstrack.
“Saya dulu sambil jualan motor, jadi punya tim grasstrack sekalian buat promosi juga. Pembalapnya saat ini mengandalkan Sobur dan Asep Sapaat,” kenang Kang okta yang merupakan lulusan S2 Lingkungan Hidup Universitas Siliwangi Tasikmalaya ini .
Saat ini, hobi main trail adventure pun coba kembali di jalaninya. Tidak bisa totalitas sehubungan dengan cedera patah tulang tangan yang dialaminya. Hanya sesekali saja untuk mengobati kerinduannya menaiki motor trail.
“Sekarang keinginan saya hanya ingin membuat sirkuit Grasstrack ataupun motocross yang mumpuni, sehingga bisa dipakai sebagai balapan kejurnas atau bahkan internasional. Melihat para anak muda latihan di sirkuit Okta Parigi ini pun cukup membuat kerinduan saya dengan otomotif bisa terpuaskan,” pungkas pria yang kdepannya akan membuat beberapa perumahan yang berkualitas di sekitar daerah Pangandaran ini. (OC1)