Otocorner.com – Disela kesibukannya sebagai Panitera Muda Perdata di Pengadilan Negeri kota Bandung, Susilo Nandang Bagio S.H, M.H tetap meluangkan waktu untuk melakukan hobi otomotifnya. Pria kelahiran Pangandaran 15 Juli 1966 ini sangat gemar mengendarai motor touring dan juga ngetrail di gunung.
Berbagai motor offroad dan onroad terpajang rapi di garasinya. Dari mulai Yamaha DT tahun 1980, Kawasaki KLX, Honda CRF 230, Honda Tiger modifikasi trail, Yamaha Nmax, Yamaha Xmax, mobil Suzuki Katana modifikasi dan masih banyak yang lainnya.
“Biasanya kerap offroad ke gunung menggunakan KLX atau CRF. Sekarang malah baru selesai membuat motor Yamaha DT dengan mesin Tiger. Sedangkan kalau onroad atau turing saya lebih senang menggunakan Yamaha Xmax”, buka Susilo yang tergabung dalam komunitas Trail Matadewa dan juga Bandung Max Community ini.
Hobi otomotif ini dimulainya saat masih duduk di bangku SMA. Pada saat masih sekolah di SMA Muhammadiah Pangandaran, Susilo menggunakan motor Yamaha RX King langsiran tahun 1984. Kemudian setelah lulus SMA tahun 1985, Susilo melanjutkan kuliah di Universitas Islam Nusantara kota Bandung Fakultas Hukum Pidana dan mengganti tunggangannya menjadi Yamaha RX Spesial serta mobil Suzuki Jimny Pickup.
Semasa kuliah, hobi otomotif pun tetap ditekuninya. Bahkan sampai lulus kuliah di tahun 1990 dan mulai bekerja di Kantor Wilayah Kehakiman tahun 1991, otomotif pun selalu dekat dengan sosok ayah dari 3 putri dan 1 putra ini.
“Saat berkendara di atas motor atau mobil, penat dan stress karena pekerjaan menjadi hilang. Selain itu juga saya merasa lebih segar dan lebih muda ketika saat sedang berkendara” lanjut pria yang melanjutkan studi S2 nya di Universitas 17 Agustus Jakarta lulusan 2013 ini.
Saat ini, Susilo yang tinggal di Antapani Kidul kota Bandung ini lebih sering turing onroad dibandingkan offroad. seperti turing ke Bali, Lombok, Aceh, Lampung dan kota destinasi lain di Indonesia menggunakan motor Yamaha Nmax dan juga Xmax.
“Setelah mengalami patah tulang kaki pada saat sedang turing di Bali tahun 2016 lalu, kegiatan offroad sementara saya tinggalkan. Jadinya lebih banyak turing onroad. Yang penting tetap menjaga silaturahmi dan mencari saudara baik saat offroad ataupun onroad”, tutup Susilo yang punya semboyan Semprul kepanjangan dari Sempurna dan Ulet ini. (OC1)