Otocorner.com – Ban menjadi salah satu bagian yang sangat penting pada kendaraan kita. Pasalnya, karet bundar inilah satu satunya bagian yang bergesekan langsung dengan aspal atau tanah dalam kecepatan tinggi dan pastinya membutuhkan perhatian lebih dibanding bagian yang lainnya.
Michelin selaku salah satu produsen ban ternama di dunia yang sangat perduli dengan keselamatan berkendara turut berbagai tips untuk sobat semua. Menurut Michelin Indonesia, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan.
Beberapa faktor tersebut berada di bawah kendali pengendara motor seperti tekanan ban, beban, kecepatan kendaraan, gaya berkendara seperti pengereman dan akselerasi. Sedangkan faktor lainnya seperti kelokan jalan, jenis permukaan jalan baik onroad ataupun off-road, suhu sekitar juga berpengaruh pada kerusakan dan keawetan ban.
Oleh sebab itu, kita harus sering mengecek kondisi ban secara teratur. Pengecekan dapat dilakukan dengan alat ukur ketebalan ban atau menggunakan indikator keausan ban yang dicetak di kembang ban dengan simbol yang terlihat pada sisi tempat simbol tersebut berada. Jika batas legal atau teknis telah tercapai, ban harus dibuang atau diganti.
Dalam sebuah ban, Kembang ban adalah elemen yang paling memengaruhi daya cengkeram ban ke jalan. Ketika kembang ban menjadi usang, kembang ban kehilangan kemampuan untuk mengeringkan air. Oleh karena itu, penting untuk memperlambat laju kendaraan di atas permukaan jalan yang basah.
Yang utama, carilah benda-benda asing, sobekan, kerusakan setempat atau keausan yang tidak biasa pada kembangan ban. Sedangkan pada sisi ban, cari apakah ada kerusakan akibat benturan, koyakan, retak, atau cacat yang tidak biasa. Kemudian pada area di sekitar pelek ban atau bead chafer, cari tanda-tanda goresan atau kerusakan pada pelek ban.
Semua retakan, koyakan dan cacat yang terlihat pada kembang, sisi, atau area ban tempat ban bertemu dengan roda harus diperiksa secara teliti secara internal dan eksternal. Jika perlu tanyakan langsung pada pakar ban. Hal ini juga berlaku untuk kerusakan pelek untuk meminimalisir terjadinya pecah ban di jalan.
Tips yang lain, dalam situasi apa pun jangan pernah memasang ban yang menunjukkan kerusakan seperti bead yang cacat atau menjulur keluar, karet atau lapisan terlepas, kerusakan karena oli atau zat korosif, retakan atau goresan pada lapisan karet bagian dalam yang diakibatkan oleh berkendara tanpa tekanan ban yang cukup.
Jangan lupa, pada setiap pengecekan kendaraan, periksa apakah tutup katup debu ban berada dalam kondisi baik. Jika ragu, ganti tutup katup debu ban tersebut. Dengan berbagai tips pengecekan ini, setidaknya sobat semua bisa meminimalisir terjadinya kecelakaan di jalan raya akibat permasalahan pada ban tersebut. (OC1)